Kisah Nabi Nuh

Kisah Nabi Nuh & Mu'jizatnya membuat Bahtera

Sudah tidak asing lagi mendengar kata Nabi Nuh dan kisahnya. Kali ini REMIND akan menceritakan kisah Nabi Nuh secara lengkap dan mudah dimengerti. Mulai dari keturunan Nabi Nuh, suri tauladannya dan juga siapakah Nabi Nuh, serta fakta menarik di dalamnya.

Silsilah Nabi Nuh

Kisah Nabi Nuh

Nabi Nuh mempunyai istri dan 4 orang anak laki-laki yang bernama Sem (Shem), Ham, Yafet dan Kan’an. Dari keempat anak itu yang selamat dari banjir hanya 3, kecuali Kan’an. Ia mati dalam keadaan kufur dan tidak mau beriman dengan ayahnya sendiri, Nabi Nuh. Dari ketiga anak Nuh yang selamat, yakni Sem, Ham dan Yafet, setelah diturunkan musibah dari Allah, mereka menyebar ke seluruh dunia dan melahirkan berbagai ras, seperti ras yang kenal kita sekarang dan ras lainnya adalah gabungan dari ketiga anak Nuh ini.

Siapakah Nabi Nuh?

Nabi Nuh adalah salah satu Nabi dan Rasul yang mendapat gelar ‘Ulul Azmi’, yang artinya memiliki cobaan yang berat namun mampu menghadapinya dengan kesabaran yang luar biasa. Dalam sebuah riwayat hadits diterangkan bahwa Nuh adalah Rasul pertama. Sebagai seorang Rasul Nuh Alaihissalam menyampaikan dan mengajak kaumnya agar kembali ke jalan Allah atau Tauhid.

Menurut Riwayat Ibnu Abbas RA :

Nabi Nuh diangkat menjadi Rasul di usia 480 tahun

Nabi Nuh Dakwah sebelum banjir melanda selama 120

Total Dakwah sampai wafat adalah 500 tahun

Mengarungi banjir saat usia 600 tahun

Masa Dakwah setelah banjir 350 tahun

Nabi Nuh diutus oleh Allah untuk kaumnya yang menyembah berhala dan berbuat zalim agar kembali ke jalan Allah. Nabi Nuh  berdakwah kepada umatnya agar menyembah Allah. Namun mereka tidak mau menuruti Nabi Nuh dan mereka tetap menyembah berhala. Pagi, siang dan malam, Nabi Nuh tak henti-henti untuk memberitahukan mereka, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Bertahun-tahun berdakwah Cuma 80 orang yang menjadi pengikut Nabi Nuh. 

BACA JUGA KISAH NABI ADAM

BACA JUGA KISAH NABI LUTH DAN KAUM SODOM

Pada waktu itu, ada seorang raja zalim bernama Darmasyil. Dia adalah manusia pertama kali memeras arak dan meminumnya, dan bermain judi, serta orang pertama kali yang membuat pakaian dihiasi dengan emas. Dia dan kaumnya menyembah 5 berhala, berhala-berhala itu bernama Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’ug, dan Nasr, yang diambil dari nama-nama orang saleh yang hidup di masa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh. Berbagai penolakan dari kaum Nuh. Nuh dianggap sesat, pendusta dan gila. Mereka berdalih bahwa utusan Allah harusnya malaikat, bukan manusia seperti Nuh. Kemudian Nabi Nuh pun berdoa kepada Allah :

“Dia (Nuh) berkata, ‘Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku.’” (QS. Asy-Syu’ara ayat 117-118)

Lalu Allah SWT berfirman :

“Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku, tentang orang-orang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan dibinasakan ditenggelamkan.” (QS. Hud ayat 37)

Kisah Nabi Nuh

Kemudian Nuh diperintah Allah untuk membuat Bahtera atau Kapal Besar yang di bantu oleh istri dan anak-anaknya, serta mengumpulkan pengikutnya yang beriman untuk membantunya. Nabu Nuh lalu memberikan dakwah, mengajak bertaubat, sekaligus memberitahukan, bahwa ada banji besar yang akan melanda. Berdasarkan petunjuk dari Allah, semua yang berada di kapal ini bisa selamat dari banjir besar. Rupanya, masih banyak yang menghina Nabi Nuh ketika beliau sedang membuat kapal termasuk raja Darmasyil. Mereka yang menghina berkata, “Sudahlah, tak usah banyak bicara. Buktikan saja kapan banjir besar itu akan datang”, Nabi Nuh bersabar,beliau mengatakan, “Hanya Allah yang mengetahui kapan banjir itu akan tiba”. Mereka tidak percaya banjir besar akan datang, karena laut sangat jauh dari kehidupan mereka dan mereka tetap saja ingkar. Nabi Nuh beserta keluarga dan pengikutnya berhasil membuat kapal, lalu petunjuk dari Allah datang, dalam Al-Qur’an surah Hud ayat 40 :

”Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman : “Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telahterdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman”. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.” (QS. Hud ayat 40)

Ada cerita menarik pada kisah Nabi Nuh Alaihis Salam. Yaitu Babi, tikus dan kucing. Babi sangat di haramkan oleh umat Islam. Pertanyaannya, “Kenapa babi tidak dibuang saja atau ditenggelamkan saja pada saat banjir besar?” Nah konon ceritanya babi, tikus dan kucing tidak ada spesies pada zaman itu. Allah tidak akan menciptakan sesuatu jika hal tersebut tidak ada manfaatnya. Pada saat banjir bahtera nabi Nuh dipenuhi hewan-hewan berpasangan, lalu hewan-hewan ini meninggalkan kotoran banyak sekali dan ditakutkan membawa penyakit. Sehingga Nabi Nuh berdoa kepada Allah dan malaikat Jibril menemui Nabi Nuh dan memerintahkannya untuk mengusap dahi gajah sambil berdoa, lalu keluarlah babi entah dari mulut atau dari dubur sang gajah. 

Kemudian babi tersebut melahap semua kotoran yang ada di bahtera Nabi Nuh hingga bersih. Kemudian Iblis pun menyusup ke kapal Nabi Nuh, lalu iblis mengusap bagian belakang babi tersebut, lalu keluarlah tikus-tikus. Setelah tikus muncul, tikus menggerogoti kayu kapal dan isinya serta merusak barang. Nabi Nuh merasa heran dan bertanya-tanya, kenapa kapalnya rusak. Jibril memberitahukan kepada Nabi Nuh, bahwa ini adalah perbuatan iblis. Kemudian malaikat Jibril menyuruh Nuh untuk mengusap bagian belakang harimau, lalu keluarlah beberapa kucing, yang segera memburu tikus-tikus yang ada di kapal.


Kisah Nabi Nuh

Allah memerintahkan Nuh agar naik ke kapal dan semua pengikutnya, serta hewan-hewan dari berbagai arah berdatangan untuk menaiki kapal besar tersebut. Kemudian turunlah hujan lebat dan perlahan banjir. Orang-orang yg ingkar hanyut dalam banjir. Al-Qur’an menjelaskan bahwa saat banjir, Nuh memamanggil anaknya yang kafir bernama Kan’an, yang berada di luar untuk ikut masuk ke dalam bahtera. Dia pun berusaha menyelamatkan diri dari terjangan banjir. Lalu Kan’an pun menolak dan lebih memilih naik gunung untuk menghindari banjir. Kan’an tidak mempercayai Nuh dan tidak beriman. Semua orang kafir pada saat itu tidak selamat dan Kan'an mati dalam keadaan kafir. 

Kisah Nabi Nuh

Disebutkan oleh para ulama, kapal Nabi Nuh berada dalam banjir selama 5-6 bulanAl-Qur’an menjelaskan bahwa kapal Nabi Nuh berlabuh di suatu tempat setelah surut, tempat itu bernama Al-Judi, Armenia. Dikatakan para peneliti menemukan kapal nabi Nuh di daerah Ararat, Turki.

Wallahu a’lam bishawab.