KISAH DAN ASAL USUL SAMIRI DISEBUT DAJJAL - Part 1

Kisah Samiri

Part 1

Siapakah Samiri?

REMIND.ENKOSA.COM - Musa bin Zafar Samaria atau disebut juga dengan Samiri yang lahir di desa Samirah, adalah seseorang dari keturunan bani israil yang membuat berhala sapi emas pada zaman kekhakifahan nabi Musa. Ia merupakan tokoh kafir yang disebut dalam Al-Qur’an. Kenapa Samiri membuat berhala? Karena bani Israil selalu meminta alat peraga untuk menyembah Allah. Samiri dikisahkan menjadi pengikut Nabi Musa yang menjadi sesat.

Samiri lahir 100 tahun sebelum Nabi Musa diutus. Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kelebihan kepadanya, yaitu dia diberikan umur panjang yg ditangguhkan ajalnya sampai akhir zaman. Lalu ia memiliki kecerdasan di atas akal jenius rata-rata manusia, sehingga penemuan-penemuannya, kecanggihan berfikirnya dan kedewasaannya jauh di atas umat manusia. Serta ia memiliki kemampuan sihir yang luar biasa. Apapun sihir yang selama ini kita ketahui itu tidak mengalahkan sihir dia. Saking hebatnya seolah-olah orang mengenalnya selevel dengan Tuhan.

Nasab atau garis keturunannya adalah garis keturunan yang aneh, dia lahir dari Bani Israil, Bani Israil ini yang berarti keturunan Nabi Yakub. Kenapa disebut Bani Israil, karena ‘Bani’ itu berarti ‘Keturunan’ dan ‘Israil’ adalah gelar dari Nabi Yakub, yang terdiri dari kata ‘Isra’ artinya ‘Hamba’ dan ‘IL’ yang berarti Tuhan atau Allah, Israil berarti Hamba Allah. Keturunan berawal dari Nabi Yakub yang mempunya empat orang istri, yaitu Leah, Zilpah, Bilhah dan Rachel. Salah satu Istri nya yang bernama Leah melahirkan 6 orang anak, salah satunya yaitu bernama Yahudza. Yahudza ini melahirkan bangsa yang kita kenal Yahudi. Yahudza ini melahirkan generasi yang pada akhinya melahirkan Samiri. Kakek nenek ayah dan ibu Samiri adalah penyembah berhala, karena Samirah pada saat itu negeri yang terkenal dengan penyembah berhala. Ayah Samiri lahir dari proses perzinahan adik dan kakak (incest), begitu juga dengan ibunya. Jadi Ayah dan ibu nya lahir dari proses yang haram. Dan ketika ibu nya menstruasi disetubuhilah oleh ayahnya, nah ketika itulah hamil dan lahirlah Samiri.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam  menyebutkan, ayah dan ibu Samiri ini melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan seorang anak pun dan di tahun ke-30 nya baru melahirkan Samiri. Kelahirannya ini akan menjadi petaka bagu kedua orang tuanya. Dia adalah orang yang paling sedikit manfaatnya dan paling banyak keburukannya bagi manusia, terutama bagi kedua orang tuanya. Bahkan ketika dia lahir alam semesta pun menolak kelahirannya, hujan badai, petir, itu terjadi di malam dimana Samiri dilahirkan.

Sejak lahir sampai usia 5 tahun ia tidak meminum ASI dari ibu nya, 5 tahun air susu tidak keluar menyebabkan kanker payudara, maka ibu ya pun meninggal, hingga tersisa ayahnya. Nah dikatakan sejak lahir sampai usia 5 tahun kenapa dia tidak meminum ASI dari ibu nya, karena sejak saat lahir ia tertidur hingga usia 5 tahun. Disebut mati ia bernafas, disebut hidup ia tak bergerak. Pada saat usia genap 5 tahun Samiri bangun dari tidurnya di tengah malam. Tidak ada orang menyadari bahwa ia telah bangun. Dia merangkak dan pindah ke berhala yang terbesar, dia pindah ke pangkuan berhala tersebut, lalu tidur disana. Ketika ia di berhala itu, dia buang air kecil dan buang air besar, besoknya adalah hari pemujaan kepada dewa-dewa mereka, bangsa Samirah.

Lalu apa yang terjadi, ketika terjadi ritual pemujaan, maka sang raja yang dipertuhankan oleh kaumnya mencium sesuatu yang tidak enak. Dikatakan ayah nya Samiri ini adalah tokoh agama paganis nya, ketika dilihat kagetlah sang raja, ternyata bau yang ditimbulkan berasal dari tubuhnya Samiri yang ada di pangkuan berhala  terbesar. Kemudian marah lah sang raja. Berkatalah sang raja, “itu anak kamu, kenapa ada di situ? Kurang ajar kamu yang telah menghina tuhan kita, kenapa kamu pindahkan anak kamu di situ?”, lalu ayah Samiri menjawab “oh tidak tuan, saya tidak memindahkannya, bagaimana saya bisa menghina tuhan saya, kan dia lumpuh”. Sekali lagi kehadirannya membawa petaka bagi kedua orang tuanya. Akhirnya raja marah dan ayahnya dipenjara. Selama ayahnya tidak bisa membuktikan penghinaan tadi, maka ayahnya dihukum mati. Dan pada akhirnya ayahnya dihukum mati. Sedikit manfaat bagi ke 2 orang tuanya. Maka ia hidup dan di pelihara sang raja.

Ketika di usia 5 tahun, Allah menimpakan murkanya kepada bangsa Samirah yang sudah kelewat batas, maksiat dan sudah tidak ada toleransi dari Allah untuk mereka hidup di bumi. Maka Allah perintahkan malaikat Jibril menghabisi mereka. Maka bangsa Samirah itu diratakan. Karena si Samiri masih kecil, Allah selamatkan dia lewat malaikat Jibril. Diselamatkan dia dan ditempatkan di suatu pulau antah berantah. Ada yang menyebutkan pulau ini berada di laut Yaman, dan ada yang menyebutkan pula pulau ini dinamakan pulau Socotra. Pulau Socotra ini letak nya berada di ujung Jazirah Arab. Percaya atau tidak, Wallahu a’lam.

Kemudian Samiri dibesarkan di pulau tersebut sejak usia 5 tahun sampai usia 100 tahun. Konon katanya, ada beberapa yang membenarkan kisah ini, dan yakin bahwa Samiri itu adalah Dajjal, sempat mengkait-kaitkan. Jika dikaitkan memang sangat nyambung kisah Samiri adalah Dajjal. Namun di dalam Al-Qur'an tidak ada bukti bahwa Samiri adalah Dajjal.

PART 2