Pengertian Idulfitri
Idulfitri atau Aidil Fitri, yang artinya ‘Kembali ke Fitrah’ atau Kembali suci-bersih dari dosa atau disebut juga lebaran, adalah hari bagi umat Islam diseluruh dunia, dimana hari tersebut merupakan hari kemenangan bagi umat Islam yang jatuh pada 1 Syawal. Kegiatan Idul Fitri beragam di seluruh dunia, seperti bermaaf-maafan, mengunjungi sanak keluarga dan tetangga sekitar, yang diikuti dengan kegiatan makan bersama serta diiringi takbir di Masjid-masjid. Di setiap negara dan daerah mempunyai tradisi yang berbeda.
Sejarah dan Asal-usul Idul Fitri
Di tahun ke-2 Hijriyah adalah Puasa dan Idul Fitri pertama yang dilakukan oleh umat Islam. Di awali dengan puasa wajib di bulan Ramadan, membayar zakat fitrah, lalu di sambut dengan takbir dan di pagi awal pagi hari seluruh umat muslim melaksanakan salat Idulfitri (salat Id/Ied)
Sebelum Islam diturunkan dengan kepada Nabi Muhammad Saw di Mekah, masyarakat Jahiliyah Arab sudah memiliki dua hari raya, yaitu Nairuz dan Mahrajan. Masyarakat ini menggelar pesta pora, menari-nari, menyanyi hingga menyantap hidangan lezat dan minuman memabukan. Tradisi ini berasal dari zaman Persia kuno. Setelah turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadan pada 2 Hijriyah, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan An-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Daud dan Nasa’i)
Menurut sejarah, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pertama kalinya dirayakan umat Islam setelah Perang Badar, pada 17 Ramadan. Dalam pertempuran itu, Umat Islam meraih kemenangan besar. Kaum Muslimin berjumlah 319 harus berhadapan dengan 1,000 tentara kaum kafir Quraisy. Pada waktu itu Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yaitu mengalahkan pasukan Quraisy dalam Perang Badar dan mengalahkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa.
Adapun Tradisi-tradisi di Dunia ketika Lebaran Idul Fitri
1. Indonesia (Mudik, Sungkeman, Tunjangan Hari Raya)
Di Indonesia merupakan banyak sekali tradisi dari setiap daerah maupun secara global. Sebelum Lebaran datang, orang-orang yang merantau pulang ke kampung halamannya, peristiwa ini dikenal istilah “Mudik”. Ketika Lebaran, berkunjung ke keluarga dan kumpul keluarga besar disertai sungkeman kepada orang tua dan yang paling tua. Hidangan yang paling khas yaitu ketupat dan sayur sambal godok, serta dilengkapi dengan semur dan juga rendang. Dan juga berbagai kue-kue kering.
2. Turki (Ramadhan Bayram)
Orang-orang Turki biasanya melakukan tradisi ini ketika menjelang hari terakhir bulan Ramadan, karena sudah mendekati liburan. Makanannya identik dengan manisan yang berbalut gula, permen atau coklat. Sama hal nya kita di Indonesia, mereka juga melakukan sungkem, seperti mencium tangan dari orang yang lebih tua.
3. India, Pakistan, Bangladesh (Chand Raat)
Tradisi ini identikdengan memberikan warna kepada anggota tubuh, biasanya tangan atau kaki yang di hias dengan henna berupa ornamen-ornamen unik. Sebelum melakukan tradisi ini, para perempuan berbondong-bondong menuju toko untuk membel henna warna-warni, dimana perempuan juga banyak yang keluar untuk berbelanja. Untuk melestarikan tradisi ini, para pemilik toko menghias toko mereka dan membuka toko nya hingga pagi hari.
4. Afganistan (Tokhm-Jangi)
Di Afganistan ada tradisi unik ketika Lebaran, yaitu Tokhm-Jangi atau adu telur. Pada tradisi ini seseorang bersaing untuk memecahkan telur rebus. Ketika telur pecah maka dialah yang kalah. Tradisi ini dilakukan oleh segala usia muda maupun tua.
5. Mesir
Ketika Lebaran tiba, setelah melakukan shalat Ied dan silaturahmi seperti Indonesia, ada tradisi yang berbeda dari Mesir, yaitu mereka berkumpul dan memakan makanan khas nya, yaitu Ranja. Ranja adalah makanan yang berasal dari ikan asin dan acar
6. China
DI China ada tempat yang terkenal dengan masyarakatnya kaum muslim, yaitu Uyghur atau Hui pada provinsi Yunnan. Biasanya umat muslim ini mengunjungi makam Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar, yang merupakan Gubernur pertama Yunnan dan mengenalkan Islam kepada warganya. Ketika di makam, mereka mendoakan dan membaca Al-Quran sekaligus membersihkan makam supaya bersih dan layak.
7. Tunisia
Di Tunisia sama seperti layaknya umat muslim lainnya, mereka setelah melakukan shalat Ied juga bersilaturahmi kepada orang-orang sekitar dan keluarga. Cuma, bedanya acara-acara perayaan diisi dengan tari-tarian dan bermain musik. Selain itu, momen ini dilengkapi dengan makanan khas mereka, yaitu Baklava dan Kaak. Anak-anak pun mendapatkan uang dan makanan.